Kepala Sekolah: Kolaborasi dan Kreativitas Jadi Kunci Sukses Tanpa Dana BOS.
SAMARINDA, literasikaltim.com – Suasana haru dan penuh semangat kebersamaan menyelimuti acara pelepasan siswa kelas XII SMK Medika Samarinda Tahun Pelajaran 2024/2025 yang diselenggarakan di Mall Samarinda Square, Lantai 3, pada Sabtu (24/5/2025).
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Spektakuler Berkarakter Memang Beda Anti Galau”, sebagai simbol semangat siswa dalam menghadapi masa depan dengan optimisme dan kepercayaan diri.
Acara ini dihadiri oleh hingga mencapai ribuan siswa kelas XII, para orang tua, dewan guru, pengurus yayasan, dan tamu undangan lainnya.
Momen ini menjadi puncak dari perjalanan pendidikan para siswa selama tiga tahun menempuh studi di SMK Medika Samarinda, sebuah sekolah swasta yang dikenal dengan pendekatan pembelajaran berbasis karakter dan spiritual.
Ketua Yayasan Insan Mandiri, Rasman Rading, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh guru dan tenaga kependidikan, yang telah mendidik dan membina lebih dari 1.400 siswa, termasuk 522 siswa yang lulus tahun ini, dari lima kompetensi keahlian: Keperawatan, Farmasi, Teknik Laboratorium Medik, Desain Komunikasi Visual (Multimedia), dan Teknik Sepeda Motor.

Ia menjelaskan bahwa, sistem pendidikan di SMK Medika Samarinda tidak hanya menekankan pencapaian akademik, melainkan juga pembinaan mental, spiritual, dan akhlak.
“Setiap siswa dibiasakan menjalankan salat berjamaah di awal dan akhir pembelajaran, sebagai bagian dari pembentukan karakter religius dan disiplin,” ungkap Rasman.
“Kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya pintar, tetapi juga beretika dan memiliki integritas,” ucapnya.
Yang menarik, lanjutnya, SMK Medika tidak mengenakan biaya pendidikan kepada siswanya (Gratis).
Meskipun tidak menerima dana bantuan operasional pendidikan dari pemerintah, sekolah mampu bertahan dan berkembang melalui sistem pembiayaan mandiri.
Salah satunya berasal dari unit usaha berupa asrama sekolah dengan tarif sangat terjangkau, hanya Rp150.000 per bulan.
Dana dari asrama digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan dan operasional sekolah.
Rasman menambahkan, meskipun berada di bawah yayasan swasta, SMK Medika berkomitmen membantu siswa dari keluarga kurang mampu, termasuk mereka yang berasal dari pelosok daerah dan latar belakang ekonomi lemah.
Dengan pendekatan ini, pendidikan inklusif dan bermutu tetap bisa diakses semua kalangan tanpa diskriminasi.
Sementara itu, Kepala SMK Medika Samarinda, Mus Mulyadi, menambahkan bahwa pemilihan lokasi acara di Samarinda Square bukan untuk tujuan mewah-mewahan, melainkan karena faktor efisiensi dan kenyamanan.
“Biaya hanya dikenakan untuk kebersihan dan operasional, yakni sebesar Rp550.000, dan itu pun bersifat sukarela,” jelas Mus Mulyadi.

Ia menekankan bahwa siswa yang tidak mampu tetap diperbolehkan mengikuti acara tanpa harus membayar.
Mus Mulyadi juga memastikan bahwa, seluruh kegiatan pelepasan tidak membebani dana BOS, mengingat peruntukannya memang tidak termasuk kegiatan seperti ini.
Sumber dana berasal dari kas sekolah, unit usaha yayasan, serta partisipasi sukarela dari wali murid.
“Kami selalu menjaga agar tidak ada paksaan dalam iuran, dan dengan semangat gotong royong menjadi dasar pelaksanaan acara,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Sekolah SMK Medika Samarinda Mus Mulyadi juga, memaparkan capaian sekolah dalam bidang penyaluran kerja dan pendidikan lanjutan.
Melalui program Bursa Kerja Khusus (BKK), lebih dari 80 persen lulusan tahun ini, telah diterima bekerja di berbagai industri kesehatan dan teknologi, sementara sebagian lainnya melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Hal ini merupakan hasil dari kerja sama intensif sekolah, dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI), serta program magang yang telah berlangsung sejak kelas XI.

Puncak acara dimeriahkan oleh penampilan seni dari siswa, pemberian penghargaan kepada lulusan terbaik dari masing-masing jurusan, serta persembahan video kenangan yang menggambarkan perjalanan mereka selama belajar di SMK Medika.
Momen haru tak terhindarkan, ketika para siswa memeluk guru-guru mereka, sebagai simbol rasa terima kasih dan perpisahan.
Acara pelepasan ini, tidak hanya menjadi penanda berakhirnya masa studi, tetapi juga tonggak awal dalam perjalanan baru para lulusan.
Dengan bekal pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai karakter yang kuat, mereka siap melangkah ke dunia kerja maupun pendidikan lanjutan.
SMK Medika Samarinda sekali lagi membuktikan, bahwa sekolah swasta yang dikelola dengan semangat pengabdian dan profesionalisme, mampu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas, murah, bahkan gratis.
Sekolah ini telah menjadi inspirasi dan bukti nyata, bahwa transformasi pendidikan bisa dimulai dari niat tulus dan sistem pengelolaan yang berorientasi pada kebermanfaatan bagi peserta didik.
Penulis: Rizky A.P
Editor. : Masronaliansyah S.Pd