Kajari Firmansyah Subhan: Inilah Bukti Kejaksaan Hadir Dekat dengan Masyarakat Lewat Cara Kekinian
SAMARINDA, literasikaltim.com – Rangkaian peringatan Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-65 dan Hari Lahir Kejaksaan Republik Indonesia ke-80 di Kota Samarinda ditutup dengan meriah lewat gelaran “Samarinda MLBB Competition 2025”, turnamen esport Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) yang berlangsung pada 22–24 Agustus 2025 di halaman parkir Samarinda Square.
Sebanyak 64 tim asal Samarinda, masing-masing beranggotakan lima pemain inti dan satu cadangan, bersaing memperebutkan total hadiah Rp20 juta.
Pertandingan yang berlangsung sejak Jumat hingga Minggu malam itu menyedot perhatian penonton dan pecinta gim daring di Ibu Kota Kaltim.
Kompetisi ditutup dengan kemenangan tim NPC sebagai juara pertama, berhak atas piala dan dana pembinaan Rp10 juta. Posisi kedua ditempati tim ohmygyatt (Rp5 juta), juara ketiga tim Villain (Rp3 juta), dan juara keempat tim 868xKIDZ (Rp2 juta).
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Samarinda, Firmansyah Subhan, S.H., M.H., usai kegiatan penutupan tersebut, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran acara.
“Pertama-tama saya mengucapkan syukur, semua berjalan dengan baik. Para juara sudah ditetapkan, dan semua pihak bisa terakomodir dengan baik,” ujarnya.
Firmansyah menegaskan, turnamen esport ini merupakan bagian dari transformasi kejaksaan dengan pendekatan humanis, yakni mendekatkan institusi hukum dengan masyarakat.
“Tujuannya untuk menggalang generasi muda, memberi ruang bagi pemula agar bisa naik ke level lebih tinggi, baik ajang Provinsi, Nasional, hingga Internasional,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung acara, termasuk Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Samarinda dan Esport Indonesia (ESI) Kota Samarinda. “Mudah-mudahan ini jadi tonggak awal tim esport Samarinda menuju level yang lebih tinggi,” tambahnya.
Kepala Disporapar Samarinda, H. Muslimin, SE., M.Si., menilai kompetisi ini bukan hanya hiburan, tetapi juga sarana penjaringan talenta muda.
“Turnamen ini jadi catatan penting bagi Kami, dengan bersama Kejaksaan dan ESI, Kita melakukan talent scouting, untuk mempersiapkan atlet esport Kota Samarinda ke ajang lebih tinggi, termasuk Porprov 2026 dan PON,” terangnya.
Muslimin berharap kegiatan serupa dapat digelar rutin, tidak hanya untuk esport tetapi juga cabang olahraga lain.
“Semoga ke depan event seperti ini bisa terus ditingkatkan, bahkan melampaui level provinsi,” tambahnya.
Ketua Umum ESI Samarinda, Arief Rahman Hakim, menyebut turnamen ini sebagai sejarah baru bagi dunia esport di Kota Tepian.
“Biasanya turnamen esport di Samarinda hanya digelar skala kecil, dari kafe ke kafe, dan kali ini luar biasa megah dan didukung penuh oleh Kejaksaan Negeri Samarinda dan Disporapar Kota Samarinda,” katanya.
Arief menilai, ajang ini bukan hanya kompetisi, tetapi juga langkah awal pembinaan atlet menuju Porprov 2026.
“Ada beberapa tim yang bisa jadi catatan untuk Kita persiapkan. Ini stok pemain yang akan kita bawa ke level berikutnya,” ujarnya.
Keterlibatan Kejaksaan Negeri Samarinda dalam event ini, menjadi bukti bahwa lembaga hukum mampu membangun hubungan yang lebih dekat dengan masyarakat melalui jalur olahraga digital.
Selain mempererat kebersamaan, kegiatan ini juga membuka ruang pembinaan generasi muda, di bidang esport yang kini semakin diakui secara nasional maupun internasional.
Dengan kesuksesan penyelenggaraan perdana ini, baik Kejaksaan Negeri Samarinda, Disporapar Kota Samarinda, maupun ESI Samarinda berharap turnamen serupa dapat dijadikan agenda rutin tahunan, bahkan ditingkatkan ke level Provinsi dan Nasional.
Penulis: Rizky Aulia P.
Editor : Masronaliansyah S.Pd
