![]()
BONTANG, literasikaltim.com — Di tengah riuh suara bola biliar yang beradu di atas meja hijau, nama Yudi Adi Prabowo kembali menggema.
Wartawan asal Samarinda ini menorehkan tinta emas, bukan di ruang redaksi, melainkan di arena Pekan Olahraga Wartawan Daerah (Porwada) Kalimantan Timur ke-3 yang digelar di Kota Bontang, Minggu (19/10/2025).
Yudi berhasil merebut medali emas di nomor double bola 8, berpasangan dengan Yuliawan, rekan satu daerah yang sama-sama punya ketenangan, dan ketepatan seperti menulis paragraf terakhir sebuah berita besar.
Kemenangan ini menjadi bukti bahwa, ketajaman insting dan fokus seorang jurnalis juga bisa bersinar di dunia olahraga, bahkan di cabang yang menuntut presisi dan strategi tinggi seperti biliar.
Tak banyak yang tahu, sehari sebelumnya Yudi sempat gagal menembus podium di nomor single bola 9, setelah kalah tipis 3–4 dari Edy Suryatman asal Penajam Paser Utara (PPU).
Namun, bukannya tenggelam dalam kekecewaan, Yudi justru menjadikan kekalahan itu sebagai “berita mentah” yang ia olah menjadi kisah kemenangan.
“Pertandingan tadi cukup ketat, tapi Kami percaya diri, saling dukung, dan akhirnya bisa menutup hari dengan emas,” ujar Yudi dengan senyum lega.
Ketenangan dan koordinasi, menjadi kunci kemenangan pasangan Yudi–Yuliawan.
Di partai final, mereka menaklukkan duet tangguh Muslim Hidayat dan Jokis, dua nama besar di dunia biliar Porwada.
Porwada kali ini, menjadi panggung dominasi kontingen Samarinda.
Dari enam medali yang diperebutkan di cabang biliar, lima berhasil mereka bawa pulang ke kota tepian Mahakam.
Berikut hasil lengkap cabang biliar Porwada Kaltim 2025 di Bontang:
- Single Bola 9:
🥇 Muslim Hidayat (Samarinda)
🥈 Edy Suryatman (PPU)
🥉 Joko Iswanto (Samarinda) - Double Bola 8:
🥇 Yudi Adi Prabowo & Yuliawan (Samarinda)
🥈 Muslim Hidayat & Joko Iswanto (Samarinda)
🥉 Dimas Didda Satriya & Ferry Juandi (Samarinda)
Kemenangan ini, bukan hanya soal medali, tapi juga tentang bagaimana semangat wartawan Kaltim menjaga sportivitas dan persaudaraan di tengah kompetisi.
Ajang Porwada bukan sekadar lomba antarpewarta. Di balik stik dan bola biliar, tersimpan nilai-nilai yang lekat dengan profesi jurnalistik: ketenangan berpikir, kecermatan mengambil keputusan, dan kejujuran dalam bermain.
“Porwada bukan hanya soal menang atau kalah, ini tentang silaturahmi dan semangat kita menjaga marwah profesi, dan Kita jurnalis, tapi juga manusia yang perlu menyalurkan semangat kompetitif dengan cara positif,” ujar Yudi melalui pesan WhatsApp ke media ini.
Sorak tawa dan tepuk tangan di arena biliar Bontang sore itu, menjadi saksi bahwa olahraga mampu menyatukan jurnalis lintas media, yang sehari-hari di lapangan dalam mencari berita.
Bagi Yudi, medali emas yang digenggamnya bukan hanya simbol kemenangan pribadi, dan ia mempersembahkannya, untuk seluruh rekan jurnalis di Kalimantan Timur, mereka yang bekerja di balik layar berita, mengabdi dengan kata, namun tetap punya ruang untuk berprestasi di bidang lain.
“Kemenangan ini saya dedikasikan untuk teman-teman jurnalis di Kaltim, dan Kami bukan hanya bisa menulis tentang prestasi, tapi juga menorehkan prestasi itu sendiri,” pungkasnya.
Kemenangan Yudi Adi Prabowo di Porwada 2025 bukan sekadar kabar olahraga, tapi kisah tentang ketekunan, kerja sama, dan tekad untuk terus berjuang, baik di ruang redaksi maupun di arena pertandingan.
Ia membuktikan, wartawan bukan hanya saksi peristiwa, tetapi juga bisa menjadi pelaku sejarah kecil yang menginspirasi.
Dari meja hijau di Bontang, semangat itu kini bergema ke seluruh Kalimantan Timur, bahwa jurnalis juga bisa menjadi juara, dalam berita dan dalam kehidupan.
Penulis: Andi Isnar














