SAMARINDA, literasikaltim.com – Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harla) ke-64 Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan (IKAMI Sulsel), Cabang Samarinda menyelenggarakan Seminar Kebangsaan dengan tema “Kebudayaan, Peradaban, dan Ketahanan Nasional”.
Acara yang digelar di Gedung Bapperida Kota Samarinda ini, berlangsung khidmat dan mendapat antusiasme besar dari mahasiswa serta pemuda Sulawesi Selatan, yang berdomisili di Kalimantan Timur.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, tampil sebagai narasumber utama.
Dalam paparannya, ia menekankan pentingnya kebudayaan sebagai pilar pembentukan peradaban dan ketahanan nasional.
Mengutip pemikiran Samuel P. Huntington tentang clash of civilizations, Andi Harun menegaskan bahwa kebudayaan tidak hanya membentuk identitas bangsa, tetapi juga berfungsi sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi arus globalisasi dan konflik nilai.
“Kebudayaan adalah inti dari peradaban. Jika kita ingin bangsa ini kuat dan berdaulat, maka ketahanan nasional harus bertumpu pada penguatan budaya lokal dan nasional,” ujar Wali Kota Andi Harun dalam sesi seminar, Rabu (1/10).
Lebih jauh, ia menyoroti bagaimana kekayaan budaya Indonesia, termasuk budaya Bugis-Makassar yang terus hidup di perantauan seperti Samarinda, merupakan aset strategis yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda.
Menurutnya, peran mahasiswa dan pemuda sangat penting untuk menjaga nilai budaya sekaligus menguatkan semangat kebangsaan di tengah tantangan zaman.
Ketua IKAMI Sulsel Cabang Samarinda, Totti, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Wali Kota yang bersedia berbagi wawasan di tengah kesibukannya sebagai kepala daerah.
“Kami sangat mengapresiasi Bapak Wali Kota Andi Harun yang berkenan hadir dan membagikan pemikiran beliau tentang kebudayaan dan peradaban, dan ini menjadi bekal berharga bagi kami, mahasiswa Sulsel di Samarinda, untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dalam membangun bangsa,” ungkap Totti.
Seminar ini tidak hanya menjadi forum intelektual, tetapi juga refleksi penting bagi mahasiswa Sulawesi Selatan di perantauan untuk memahami peran strategis kebudayaan dalam pembangunan nasional.
Panitia berharap, kegiatan ini mampu menumbuhkan semangat kebangsaan yang kuat, mempererat solidaritas antar generasi muda, serta meneguhkan komitmen mereka dalam menjaga persatuan dan keberagaman bangsa.
Penulis: Andi Isnar