SAMARINDA, literasikaltim.com — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalimantan Timur (Kaltim) resmi digelar Musyawarah Daerah (Musda) XI di Hotel Mercure Samarinda, Sabtu (19/7/2025).
Forum tertinggi partai di Tingkat Provinsi ini, menjadi momentum konsolidasi internal sekaligus mengukuhkan arah politik menjelang Pilkada 2024 dan Pemilu 2029.
Musda yang dihadiri oleh seluruh Ketua DPD II Partai Golkar se-Kaltim ini mengusung satu nama sebagai calon ketua, yakni Rudy Mas’ud, yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Kaltim.
Rudy Mas’ud kembali maju sebagai calon Ketua DPD I Partai Golkar Kaltim tanpa pesaing, menandai kuatnya dukungan dan stabilitas internal partai di daerah tersebut.
Ketua DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, hadir langsung dalam pembukaan Musda dan menyatakan dukungan terbuka terhadap Rudy Mas’ud.
Saat di wawancarai awak media, Bahlil menyebut Rudy Mas’ud sebagai sosok tak tergantikan di internal Golkar Kaltim.

“Saya rasa tak ada yang berani menantangnya, dan Rudy Mas’ud adalah figur kuat, yang telah terbukti membawa kemajuan bagi Golkar di Kaltim,” ujarnya.
Ia menambahkan, Musda bukan hanya forum formalitas lima tahunan, melainkan momen penting untuk menentukan arah strategis partai melalui evaluasi kinerja, penyusunan program kerja, serta pemilihan kepemimpinan.
Bahlil juga menekankan pentingnya, percepatan pelaksanaan Musda di tingkat Kabupaten dan Kota.
Ia meminta agar struktur partai di seluruh daerah segera dirampungkan, khususnya hingga ke tingkat Desa dan Kecamatan.
“Ujung tombak Kita ada di bawah, Kalau Desa dan Kecamatan tidak solid, Pusat pun akan rapuh,” tegasnya.
Menurutnya, kekuatan politik Golkar tidak hanya bertumpu pada elektabilitas elite, melainkan juga pada soliditas kader di akar rumput.
Menghadapi dinamika politik nasional dan global, Bahlil mengajak seluruh kader Golkar untuk segera beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Ia menyebut, 72 persen pemilih pada Pemilu 2029 berada pada rentang usia 18–50 tahun, yang notabene merupakan generasi digital.
“Kita tak bisa lagi menggunakan cara lama, dan oendekatan partai ke pemilih harus berbasis teknologi dan konten yang relevan bagi anak muda,” ungkap Menteri Investasi itu.
Ia juga menyinggung pentingnya regenerasi dan kaderisasi terencana dengan melibatkan tokoh muda yang memahami teknologi, isu geopolitik, serta memiliki visi kebangsaan yang kuat.
Bahlil mengingatkan bahwa tantangan politik ke depan tidak hanya soal elektoral, tetapi juga pertarungan di bidang ekonomi global.
Menurutnya, Golkar harus tampil sebagai kekuatan responsif yang mampu membaca arah zaman.
“Perang hari ini bukan lagi soal senjata, tapi strategi ekonomi, dan Golkar harus bersiap menjadi partai masa depan yang mampu menjawab tantangan global,” ujarnya.
Ia menyebut Kaltim sebagai barometer kekuatan Golkar di Indonesia Timur, dan meminta agar konsolidasi ini menjadi contoh bagi daerah lain.
Sementara itu, Rudy Mas’ud belum memberikan pernyataan terbuka di forum Musda.
Namun, dari pantauan suasana sidang pleno dan forum komunikasi antar peserta, dukungan terhadap pencalonan kembali Rudy Mas’ud nyaris bulat tanpa suara penolakan.
Dengan status calon tunggal, besar kemungkinan Rudy akan kembali memimpin Golkar Kaltim untuk periode lima tahun mendatang.
Hingga berita ini, di tayangkan, kegiatan musda masih berjalan.
Penulis: Andi Isnar