SAMARINDA, literasikaltim.com — Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Samarinda menggelar kegiatan Doa Bersama Lintas Agama yang berlangsung khidmat dan penuh makna di Aula Rupatama Polresta, Jalan Slamet Riyadi, Samarinda, Senin (30/6/2025) pagi.
Kegiatan ini, dihadiri langsung Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, S.I.K., M.H., didampingi para pejabat utama Polresta, Kapolsek jajaran, Forkopimda Samarinda, serta seluruh personel kepolisian.
Sejumlah tokoh agama lintas keyakinan turut hadir, dalam kegiatan tersebut sebagai simbol kerukunan dan kebhinekaan di tengah masyarakat.
Di antara tokoh lintas iman yang hadir yakni Ketua MUI Samarinda, Ketua NU Samarinda, Ketua Muhammadiyah Samarinda, Ketua FKUB, Ketua Bamagnas, perwakilan Gereja Katolik, Ketua Matakin, Ketua Permabudhi Kaltim, serta Ketua PHDI Samarinda.
Selain itu, perwakilan dari Kejaksaan Negeri Samarinda dan Komandan Yon B Pelopor Sat Brimob Polda Kaltim juga turut serta dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar menyampaikan bahwa peringatan Hari Bhayangkara bukan sekadar momen seremonial, melainkan refleksi spiritual atas tugas Polri dalam menjaga keamanan negara di tengah keberagaman masyarakat.

“Hari Bhayangkara adalah momentum, untuk memperkuat ikatan kebangsaan dan keimanan, dan Kita adalah bagian dari bangsa majemuk yang harus menjadikan perbedaan sebagai kekuatan,” ujar Kombes Hendri.
Ia juga mengajak seluruh yang hadir untuk mendoakan Polri agar selalu diberi keselamatan, kelancaran dalam bertugas, serta senantiasa mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Doa lintas agama ini, menurutnya, menjadi bagian dari upaya meneguhkan komitmen Polri, dalam mengayomi seluruh elemen bangsa.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan ceramah kebangsaan yang disampaikan oleh Ketua MUI Kota Samarinda, KH. Muhammad Mundzir.

Dalam ceramahnya, ia mengangkat pentingnya toleransi dan persatuan di tengah perbedaan keyakinan sebagai pondasi utama perdamaian sosial.
“Keberagaman adalah rahmat, dan jika Kita mampu menjaga dan merawatnya, maka Indonesia akan menjadi bangsa yang kuat,” ujar KH. Mundzir.
Puncak kegiatan ditandai dengan doa bersama lintas agama, yang dipimpin secara bergantian oleh para pemuka agama.

Doa yang dipanjatkan ditujukan bagi keselamatan dan keberkahan seluruh anggota Polri, serta kedamaian bagi masyarakat Indonesia.
Kegiatan ini menjadi penegasan bahwa Polresta Samarinda berkomitmen menjaga semangat toleransi dan sinergi antarumat beragama, sejalan dengan tema Hari Bhayangkara ke-79: “Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas.”

Dengan pelibatan seluruh unsur agama dan masyarakat, Polresta Samarinda berharap semangat Bhayangkara menjadi milik bersama dalam menjaga keamanan, persatuan, dan kedamaian di Kalimantan Timur.
Penulis: Andi Isnar