H. Ardiansyah Sulaiman: Politik bagi PKS Adalah Berkhidmat, Bukan Dilayani Masyarakat.
SAMARINDA, literasikaltim.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) VI secara serentak di seluruh Indonesia, Minggu (24/8/2025).
Agenda lima tahunan ini, tidak hanya menjadi ajang konsolidasi struktur partai dari tingkat pusat hingga daerah, tetapi juga mempertegas komitmen PKS dalam mengawal agenda kebangsaan dan pembangunan daerah.
Muswil serentak tersebut dilaksanakan dengan sistem hybrid, menghubungkan jajaran Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS di berbagai provinsi dengan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) di Jakarta.
Presiden PKS, Almuzzammil Yusuf, menyampaikan arahan dari Kantor DPTP PKS di Jakarta melalui konferensi virtual.
Ia menegaskan Muswil bukan sekadar forum formalitas, melainkan sarana memperbarui semangat perjuangan kader di seluruh pelosok negeri.
“Setelah Muswil, PKS akan melanjutkan agenda Musyawarah Daerah (Musda) pada 6–7 September 2025, dan puncaknya Musyawarah Nasional (Munas) pada 26–28 September 2025,” ujar Almuzzammil.
Di Kalimantan Timur, Muswil VI berlangsung di Aula Graha Keadilan Sejahtera, Samarinda, dihadiri jajaran pengurus PKS, tokoh politik, hingga perwakilan partai lain.
Tampak hadir Ketua DPW PKS Kaltim sekaligus Bupati Kutai Timur, H. Ardiansyah Sulaiman, Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, serta sejumlah anggota DPRD Kaltim.

Wagub Kaltim Seno Aji memberikan apresiasi terhadap konsistensi PKS dalam memberi kontribusi pemikiran dan kerja nyata bagi daerah.
Ia menilai PKS memiliki peran penting dalam mendidik kader muda melalui pendidikan politik, kegiatan keagamaan, dan program pemberdayaan masyarakat.
H. Ardiansyah menegaskan posisi strategis Kaltim dalam pembangunan nasional, terutama sejak penetapan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara.
Menurutnya, PKS harus mengambil peran aktif, dalam mengawal pembangunan agar manfaatnya dirasakan masyarakat.
“Kaltim sejak lama menjadi penopang negara, dari kayu, damar, migas hingga batu bara, dan kini, dengan adanya kawasan ekonomi Maloy yang diproyeksikan memproduksi metanol berbasis batu bara dengan investasi Rp40 triliun, PKS harus hadir mengawal agar pembangunan berpihak pada rakyat,” tegasnya.
Ia juga menegaskan PKS tidak hanya berperan dalam politik elektoral, tetapi juga harus bersinergi dengan legislatif, partai politik lain, organisasi masyarakat, lembaga pendidikan hingga pondok pesantren.
“Berpolitik bagi PKS, adalah berkhidmat kepada masyarakat, bukan untuk dilayani tetapi melayani,” ujarnya.

Anggota DPRD Kaltim dari Partai PKS, H. Subandi, menyebut Muswil kali ini memiliki nilai historis, karena pelantikan pengurus wilayah dilakukan serentak di seluruh Indonesia.
“Momentum ini bisa dibilang bersejarah, dan dengan kepemimpinan Pak Ardiansyah, harapannya PKS di Kaltim bisa merebut hati masyarakat dan memperoleh tambahan suara signifikan pada Pemilu 2029,” katanya.
Menurut H. Subandi, konsolidasi yang dilakukan sejak awal akan menjadi modal penting bagi PKS untuk memperluas penerimaan di masyarakat Kaltim.

Muswil VI PKS Kaltim mengusung tema “Kokoh Bersama Majukan Kaltim untuk Indonesia”.
Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Kaltim H. Dedi Kurniadi menekankan pentingnya soliditas kader sebagai kunci menjaga kesinambungan perjuangan.
Ia menegaskan PKS harus terbuka membangun koalisi dengan berbagai pihak, sebagaimana yang sudah dilakukan di beberapa daerah, termasuk di Kutim bersama Gerindra, Perindo, NasDem, PAN, dan Demokrat.
Acara ini, turut dihadiri perwakilan dari partai politik lain, seperti Golkar, NasDem, Gerindra, dan Partai Buruh.
Kehadiran mereka, mencerminkan semangat kolaborasi antar partai di tingkat daerah.
H. Ardiansyah menekankan regenerasi kader sebagai strategi utama partai, dan keterlibatan pemuda, tokoh senior, dan perempuan, disebutnya sebagai barometer dalam menjaga kesinambungan perjuangan PKS.
“Regenerasi adalah bagian tak terpisahkan, dari strategi partai saat ini dan ke depan,” ujarnya.
Dengan semangat Muswil serentak ini, PKS berharap dapat memperkuat soliditas internal, sekaligus meningkatkan kontribusi nyata bagi pembangunan Kalimantan Timur dan Indonesia.
Penulis: Rizky Aulia P.
Editor : Andi Isnar