JAKARTA, literasikaltim.com — Presiden Joko Widodo telah melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru, menggantikan Arifin Tasrif. Pelantikan tersebut dilaksanakan di Istana Negara, Senin (19/8/2024).
Pada kesempatan ini, Institute Essential for Services Reform (IESR) menyampaikan ucapan selamat atas pelantikan Bahlil Lahadalia dan menghargai dedikasi serta kinerja mantan Menteri ESDM, Arifin Tasrif.
Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, menilai bahwa di bawah kepemimpinan Arifin Tasrif, berbagai langkah strategis telah diambil untuk mendorong pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
“Langkah tersebut, termasuk penerapan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2022 yang mengatur percepatan pengembangan energi terbarukan dan pengakhiran masa operasional PLTU,” lanjutnya.
Fabby Tumiwa mengapresiasi usaha Arifin Tasrif dalam menetapkan target net-zero emission pada 2060, dan mengimplementasikan berbagai inisiatif, seperti Proyek Strategis Nasional (PSN) PLTS atap 3,6 GW yang direncanakan pada 2025.
Namun, Fabby mencatat bahwa energi terbarukan belum tumbuh sesuai ekspektasi, dan keputusan untuk menghentikan pembangunan PLTU baru, oleh PLN menjadi landasan penting bagi peningkatan penetrasi energi terbarukan.
IESR berharap bahwa Bahlil Lahadalia dapat melanjutkan komitmen terhadap transisi energi dan memperkuat upaya pencapaian target energi terbarukan 23 persen pada 2025.
Fabby juga menyoroti beberapa tugas krusial bagi Menteri ESDM yang baru, termasuk implementasi peta jalan pengakhiran operasi PLTU dan percepatan energi terbarukan.
IESR juga mengingatkan pentingnya akselerasi pemanfaatan energi terbarukan yang saat ini baru mencapai sekitar 13,09 persen, jauh dari target 23 persen pada 2025.
Fabby menekankan bahwa kepemimpinan yang kuat diperlukan untuk mengatasi tantangan ini, termasuk memastikan komitmen PLN dalam RUPTL 2024 dan mendorong partisipasi sektor swasta, dalam investasi energi terbarukan.
Selain itu, Fabby mengingatkan Menteri Bahlil untuk memastikan implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP) berjalan sesuai rencana.
“Hal ini, melibatkan penyiapan daftar proyek energi terbarukan yang layak didanai dan reformasi kebijakan yang mendukung investasi energi terbarukan,” ucapnya.
IESR menekankan bahwa kesinambungan kebijakan dan dukungan mitra internasional sangat penting, untuk keberhasilan transisi energi di Indonesia.
Tentang Institute for Essential Service Reform (IESR).
IESR adalah organisasi think tank yang fokus pada pemenuhan kebutuhan energi Indonesia dengan prinsip keadilan dan kelestarian ekologis.
IESR terlibat dalam analisis dan penelitian, advokasi kebijakan publik, serta kolaborasi dengan berbagai organisasi dan institusi.
Penulis: Andi Isnar
Publisher: Ira Rosalina