Penutupan Jalan di KH Agus Salim: Dishub Samarinda Lakukan Rekayasa Lalu Lintas untuk Proyek Pengendalian Banjir.

DISCLAIMER: Penayangan ulang sebagian atau keseluruhan berita untuk konten akun media sosial komersil harus seizin Redaksi

SAMARINDA, literasikaltim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Samarinda melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda mengumumkan akan adanya penutupan sebagian ruas Jalan KH Agus Salim mulai 9 Agustus 2024.

Penutupan ini, terkait dengan proyek perbaikan drainase dan overlay jalan yang merupakan bagian dari program pengendalian banjir di Samarinda.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Samarinda, Hotmarilitua Manalu, mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan hasil koordinasi antara Pemkot dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Samarinda.

“Penutupan jalan ini, adalah bagian dari upaya Pemkot Samarinda dalam menangani masalah banjir, sekaligus memperbaiki permukaan jalan yang rusak,” lanjutnya, saat di wawancarai media ini, Rabu (7/8/2024).

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR dan melakukan rekayasa lalu lintas, untuk meminimalisir dampak terhadap pengguna jalan,” jelas Manalu.

Manalu menjelaskan bahwa sebagai bagian dari rekayasa lalu lintas, Dishub Samarinda akan mengalihkan arus kendaraan dari Jalan Kusuma Bangsa menuju Jalan KH Agus Salim ke arah simpang Darjat.

“Sementara itu, arus dari Jalan KH Agus Salim menuju Jalan Gatot Subroto akan dialihkan melalui Jalan Kusuma Bangsa,” imbuhnya.

“Selain itu, akan ada penyempitan badan jalan di sepanjang Jalan KH Agus Salim selama proyek berlangsung,” kata Kadishub Kota Samarinda.

“Kami harap masyarakat dapat memaklumi dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang sudah kami pasang. Ini semua demi kelancaran dan keselamatan bersama,” tambahnya.

Kadishub Samarinda juga menekankan pentingnya kepatuhan masyarakat terhadap rambu-rambu lalu lintas, terutama di area yang terdampak proyek.

Ia menyoroti bahwa seringkali terjadi kemacetan akibat kurangnya disiplin pengguna jalan yang tidak mematuhi rambu-rambu, meskipun sudah dipasang.

“Meski sudah ada rambu-rambu, masih ada pengguna jalan yang tidak tertib jika tidak ada petugas. Ini yang sering kali menyebabkan kemacetan, seperti yang terjadi di Jalan Suryanata,” ujarnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Dishub Samarinda akan menurunkan tim pengawas lalu lintas yang terdiri dari tiga orang di setiap titik yang berpotensi mengalami gangguan arus lalu lintas.

“Kami menempatkan tiga petugas di setiap jalan yang ditutup untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas,” ucap Manalu.

Ia juga mengingatkan bahwa penutupan jalan akan berlangsung sesuai dengan jadwal progres pekerjaan yang ditetapkan oleh Dinas PUPR.

“Kami mohon masyarakat untuk bersabar dan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kota,” tutupnya.

Dengan adanya rekayasa lalu lintas ini, diharapkan proses pengerjaan proyek pengendalian banjir dan perbaikan jalan, dapat berjalan lancar tanpa mengganggu aktivitas warga secara signifikan.

Penulis: Andi Isnar

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0878-8345-4028

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *