SANGATTA, literasikaltim.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus memperkuat komitmen pemerataan pendidikan inklusif, melalui rangkaian Sosialisasi Unit Layanan Disabilitas (ULD) yang digelar dalam lima zona strategis.
Upaya ini dipandang sebagai langkah konkret, dalam mewujudkan layanan pendidikan yang lebih ramah disabilitas di seluruh satuan pendidikan.
Sosialisasi terakhir yang digelar di Zona 1, Hotel Royal Victoria Sangatta, menandai tuntasnya rangkaian kegiatan yang menyasar ratusan peserta dari jenjang SD dan SMP.
Sekretaris Disdikbud Kutim, Irma Yuwinda, menyebut total peserta mencapai 128 orang dari berbagai Kecamatan.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini, merupakan instrumen penting untuk menyamakan pemahaman kepala sekolah terkait fungsi ULD.
Irma menjelaskan, melalui sosialisasi lima zona ini, Disdikbud ingin memastikan bahwa seluruh satuan pendidikan memahami konsep dasar layanan inklusif, baik dari sisi kebijakan maupun implementasi.
ULD, kata Irma, berfungsi sebagai pusat dukungan bagi sekolah dalam menangani peserta didik penyandang disabilitas.
“Selain memberi pemahaman, kegiatan ini menjadi ruang untuk menyatukan persepsi tentang layanan inklusif,” ujarnya, di sela kegiatan tersebut, Kamis (13/11/2025).
Pentingnya pelaksanaan lintas zona ini tidak hanya pada aspek penyebaran informasi, tetapi juga pemerataan akses bagi sekolah di wilayah jauh.
Dengan pendekatan zonasi, kegiatan dapat menjangkau satuan pendidikan secara lebih komprehensif, sehingga tidak ada kesenjangan pemahaman teknis antar wilayah.
Irma berharap tuntasnya sosialisasi ini, menjadi langkah awal perubahan pola pikir di sekolah-sekolah, bahwa inklusi bukan sekadar program, tetapi prinsip pelayanan pendidikan yang harus diterapkan.
“Melalui sosialisasi ULD di lima zona ini, Kami ingin memastikan bahwa seluruh sekolah memiliki pijakan yang sama dalam memberikan layanan terbaik bagi anak-anak berkebutuhan khusus,” tutup Irma. (Adv-Diskominfo Kutim/AI)
