Kolaborasi strategis dengan pemerintah, swasta, dan HKTI dorong inovasi pertanian dan ketahanan pangan.
SAMARINDA, literasikaltim.com — Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (Faperta Unmul) memperluas jejaring kerja sama dengan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama 18 mitra strategis dari unsur pemerintah, swasta, dan organisasi masyarakat, di Gedung Prof. Ir. H. Rachmad Hernadi, M.Sc., Kampus Faperta Unmul, Samarinda, Senin (11/8/2025).
Acara ini merupakan tindak lanjut dari upaya penguatan Tridharma Perguruan Tinggi, yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Hadir dalam penandatanganan ini pimpinan lembaga seperti Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Kaltim, Balitbangda Provinsi Kaltim, Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kaltim, PT East West Seed Indonesia, PT Grab Samarinda, PT Indosat Multimedia Mobile Samarinda, sejumlah perusahaan perkebunan, serta Kepala Desa dan Lurah.
Wakil Dekan III Faperta Unmul, Suhardi, menjelaskan bahwa dari aspek pengajaran, kerja sama ini membuka peluang magang industri bagi mahasiswa, termasuk kolaborasi dengan PT East West Seed Indonesia, yang siap memberikan program magang enam bulan.
Program tersebut, akan dikonversi menjadi 20 SKS sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman industri setara satu semester penuh.
Dari sisi penelitian, Faperta akan menggandeng mitra untuk mengembangkan inovasi di lahan pascatambang, integrasi perkebunan kelapa sawit dengan peternakan dan tanaman pangan, hingga pengembangan pusat kajian berbasis potensi wilayah.
Salah satu agenda yang disepakati adalah pembentukan Agro-Techno-Park melalui kolaborasi Unmul, BRIN, BRIDA, dan PT Adimitra Baratama Nusantara (ABN) sebagai kawasan wisata pertanian berbasis teknologi.

Suhardi menekankan pentingnya pengabdian masyarakat sebagai outcome utama dari setiap penelitian dan pengajaran.
“Penelitian yang baik harus memberi dampak nyata bagi masyarakat, terutama di wilayah pedesaan dan urban,” katanya saat di wawancarai awak media.
“Fokus kita juga pada isu pangan yang sejalan dengan program nasional, seperti Makan Siang Bergizi,” ujarnya.
Selain itu, kerja sama dengan HKTI membuka jalan untuk pendirian Politeknik Pertanian di Desa Sebulu, Kutai Kartanegara.
Lokasi ini dipilih karena belum ada perguruan tinggi di kawasan tersebut, sehingga diharapkan dapat memeratakan akses pendidikan tinggi pertanian.
Politeknik ini akan memanfaatkan lahan yang sudah clear and clean, berdiri di atas bekas lokasi SMK Negeri 1 Muara Kaman, dan mengusung konsep pendidikan yang lebih aplikatif.
Dosen Unmul akan berperan sebagai tenaga ahli melalui sistem rotasi, seperti yang pernah diterapkan di Stiper Sangatta.
“Tujuannya pemerataan pendidikan sekaligus mendukung pengembangan desa wisata pertanian modern di kawasan kampus terpadu.
“Dan, Kami menyediakan sumber daya manusia, sedangkan pembangunan fisik dan pengelolaan anggaran dilakukan mitra,” tambah Suhardi.
Ia optimistis, MoU dan PKS ini tidak hanya menjadi acara seremonial, melainkan awal dari implementasi program nyata, yang akan berdampak langsung pada penguatan SDM pertanian, pengembangan riset, dan pemerataan pendidikan di Kaltim.
Penulis: Andi Isnar