M. Dudi Hari Saputra Figur Muda Tenggarong, Siap Pimpin Transformasi PT MMP Kaltim ke Era 4.0.

DISCLAIMER: Penayangan ulang sebagian atau keseluruhan berita untuk konten akun media sosial komersil harus seizin Redaksi

TENGGARONG, literasikaltim.com — Di tengah dinamika industri migas yang semakin kompetitif dan transisi menuju energi hijau, muncul satu sosok visioner muda dari Kalimantan Timur (Kaltim) yang siap membawa perubahan signifikan bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) energi: M. Dudi Hari Saputra.

Lahir di Tenggarong pada 26 Juli 1988, Dudi adalah representasi generasi muda yang menggabungkan kecakapan akademis, kecerdasan bisnis, dan jiwa kepemimpinan progresif.

Berbekal gelar sarjana Hubungan Internasional dari Universitas Mulawarman dan gelar magister Diplomasi Perdagangan Global dari Universitas Gadjah Mada, Dudi tak hanya menguasai teori, tetapi telah membuktikan dirinya dalam praktik sektor industri energi dan pengembangan bisnis BUMD.

Dari Birokrat ke BUMD: Jejak Karier yang Mengakar.

Kariernya dimulai sebagai tenaga ahli dan analis kebijakan publik di Kementerian Perindustrian RI (2017–2019), sebelum kembali ke daerah dan dipercaya mengemban berbagai posisi strategis: mulai dari Manajer PT Mahakam Gerbang Raja Migas (MGRM) Perseroda, BUMD milik Pemkab Kutai Kartanegara, hingga Direktur anak perusahaannya di sektor hilir migas (2022–2023), serta kini menjabat sebagai Manajer Trading Material dan Pengembangan Bisnis di BUMD provinsi PT Kaltim Melati Bhakti Satya (KTMBS) Perseroda.

“Saya percaya, kekuatan bangsa ini bertumpu pada dua hal, yakni daya saing sumber daya manusia dan kesejahteraan ekonomi, dan BUMD harus menjadi simpul penggeraknya,” ujar Dudi dalam wawancara eksklusif presentasi seleksi Direktur Operasional PT MMP Kaltim.

Visi dan Misi Besar: MMP Kaltim Sebagai Pemain Global.

Membawa tajuk besar “Transformasi MMP Kaltim Menuju BUMD Migas 4.0,” Dudi menawarkan visi menjadikan PT Migas Mandiri Pratama Kaltim sebagai perusahaan daerah yang profesional, terpercaya, dan berorientasi pada profit, serta siap bermain di level nasional hingga global.

Menurutnya, kelemahan utama MMP saat ini adalah ketergantungan berlebih terhadap pendapatan Participating Interest (PI) 10% yang terus menurun, serta lemahnya tata kelola internal.

Tak hanya itu, belum adanya grand design untuk digitalisasi dan energi baru terbarukan (EBT), menjadi hambatan besar dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

“BUMD tak bisa lagi hanya menjadi penonton dalam industri bernilai ratusan triliun ini, dan harus masuk ke panggung utama, dengan sinergi internal, transformasi digital, dan ekspansi bisnis,” tegasnya.

Strategi SMART dan Grand Design Bisnis.

Dudi menyusun strategi berdasarkan pendekatan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).

Ia menawarkan program dalam tiga fase, yakni;

  • Jangka pendek (0–2 tahun): Meningkatkan pendapatan non-PI dua kali lipat (dari Rp50 miliar menjadi Rp100 miliar), memperkuat sinergi dengan perusahaan migas, reassessment tata kelola, serta penerapan GRC (Governance, Risk, Compliance).
  • Jangka menengah (3–5 tahun): Diversifikasi energi ke biofuel dan renewable energy, hilirisasi FAME, dan pemanfaatan teknologi digital seperti IoT, AI, Big Data, dan robotik.
  • Jangka panjang (5–10 tahun): Mendorong MMP sebagai pemain energi hijau kelas dunia, mengikuti tender migas nasional dan internasional, serta ekspansi bisnis di luar wilayah Kalimantan Timur.

Mengapa Dudi?

Dengan pengalaman di hulu-hilir migas, kemampuan membuat perencanaan dan mitigasi risiko, serta rekam jejak di dua BUMD besar Kaltim, Dudi meyakini dirinya siap membawa perubahan di tubuh MMP Kaltim.

“Saya tidak hanya bicara visi, tapi sudah membuktikannya di lapangan,” tegasnya.

Menuju Kaltim Emas 2045.

Lebih dari sekadar ambisi pribadi, visi Dudi adalah kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.

Ia melihat transformasi BUMD migas bukan hanya untuk menambah PAD, tapi juga sebagai kekuatan ekonomi strategis yang bisa menopang keberlanjutan pembangunan, termasuk di kawasan IKN.

“BUMD migas harus menjadi ujung tombak ekonomi Kaltim, dan dari daerah, untuk Indonesia. Kita punya potensi, tinggal kemauan dan eksekusi,” pungkasnya.

Penulis: Andi Isnar

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0878-8345-4028

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *