Diskominfo Kutim

Kutim Jadi Andalan Investasi Kaltim, DPMPTSP Soroti Kesiapan Infrastruktur dan Minat Investor

DISCLAIMER: Penayangan ulang sebagian atau keseluruhan berita untuk konten akun media sosial komersil harus seizin Redaksi

Loading

SANGATTA, literasikaltim.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menetapkan target investasi besar bagi Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pada tahun 2025.

Target tersebut mencapai Rp12 triliun, angka yang sama dengan target tahun 2024, menjadikan Kutim sebagai wilayah kedua terbesar yang dibebankan target investasi setelah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kutim, Darsafani, mengungkapkan bahwa keputusan dari Pemprov ini merupakan bentuk kepercayaan terhadap potensi besar Kutai Timur sebagai salah satu pusat aktivitas ekonomi di kawasan timur Kaltim.

Menurutnya, Kutim memiliki banyak sektor yang dianggap mampu menyumbang daya tarik investasi, seperti pertambangan, industri pengolahan, perkebunan, hingga pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy.

Namun demikian, penetapan target sebesar Rp12 triliun ini dipandang cukup menantang. Apalagi, kondisi aktual di lapangan masih menunjukkan berbagai faktor yang menuntut perhatian, terutama pada aspek kesiapan infrastruktur dan konsistensi minat investor, untuk menanamkan modal dalam jumlah besar.

“Atensi provinsi terhadap Kutim memang besar, namun kondisi kesiapan sektor-sektor pemanfaat investasi masih perlu diperkuat,” jelas Darsafani, di ruang kerjanya, Selasa (11/11/2025).

Ia menambahkan bahwa Kutim memiliki sejumlah calon investor strategis, termasuk investor dari China yang sebelumnya menyatakan ketertarikan masuk ke KEK Maloy.

Meskipun demikian, minat tersebut masih membutuhkan proses panjang seperti finalisasi dokumen, MoU, dan kesiapan lahan.

Menurut Darsafani, Pemprov Kaltim menargetkan Kutim tinggi karena melihat potensi jangka panjang yang dapat dikembangkan.

Namun, ia menilai bahwa target tersebut perlu dipadukan dengan evaluasi berkala agar tidak hanya menjadi angka tanpa perhitungan realistis. “Jika seluruh aspek pendukung investasi berjalan optimal, Kutim tentu mampu mengejar angka itu. Tetapi Kita harus tetap cermat menilai situasi, agar target tidak hanya menjadi beban tetapi benar-benar bisa dicapai,” pungkasnya. (Adv-Diskominfo Kutim/AI)

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0878-8345-4028

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *