Pentingnya Semangat Ut Omnes Unum Sint, Menuju Kepemimpinan Baru.
SAMARINDA, literasikaltim.com – Kongres Nasional Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) ke-39 resmi digelar di Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), mulai 16 hingga 25 Mei 2025.
Ribuan kader dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul dalam forum strategis ini, guna merumuskan arah gerakan dan memilih Ketua Umum GMKI masa bakti 2025–2027.
Di tengah dinamika kongres, salah satu figur yang menarik perhatian adalah Fawer Full Full Sihite, S.H., S.Th., MAPS, yang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum GMKI.
Dalam beberapa sesi pleno terbuka, Fawer menyampaikan pentingnya menjaga dinamika organisasi dalam koridor damai, intelektual, dan penuh semangat persaudaraan.
“Organisasi sebesar GMKI membutuhkan dinamika. Namun, dinamika tersebut harus dibalut dengan nilai damai dan pendekatan yang intelektual,” ucapnya melalui keterangan tertulis ke media ini, Jum’at (16/5/2025).
“Kita tidak sedang mencari siapa yang paling kuat, melainkan siapa yang bisa saling menguatkan dengan argumentasi dan kasih,” ujarnya.
Fawer juga mengajak seluruh kader untuk kembali merefleksikan semboyan GMKI Ut Omnes Unum Sint – agar mereka semua menjadi satu – sebagai landasan spiritual dan arah gerak organisasi.
Menurutnya, semangat kesatuan tidak boleh hanya menjadi slogan, tetapi harus menjadi praksis nyata dalam kehidupan organisasi.
“GMKI adalah rumah bersama bagi berbagai pemikiran, dan dengan perbedaan adalah kekayaan, selama Kita tetap melangkah bersama dalam kesatuan iman dan panggilan pelayanan,” ujar mantan Ketua GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun ini.
Tak hanya berbicara soal visi organisasi, Fawer juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia penyelenggara Kongres ke-39.
Ia memuji kerja keras panitia yang terdiri dari unsur pengurus pusat, panitia lokal, hingga para relawan di Samarinda, yang dinilainya telah menciptakan suasana kongres yang tertib dan bersahabat.
“Panitia telah menunjukkan keteladanan nyata dalam pelayanan, dan mereka bekerja dalam kesenyapan, tetapi hasilnya luar biasa, tentunya ini mencerminkan semangat GMKI yang sesungguhnya,” ungkap Fawer.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan penyelenggaraan kongres merupakan hasil kolaborasi lintas cabang dan lintas generasi kader.
Menurutnya, semangat kolektif ini, membuktikan bahwa GMKI mampu menjawab tantangan bersama, jika tetap berada dalam semangat kesatuan dan solidaritas.
Kongres GMKI ke-39 menjadi momentum penting untuk mengevaluasi kepemimpinan sebelumnya, menyusun strategi masa depan, serta memilih nahkoda baru bagi organisasi.
Di tengah berbagai dinamika yang muncul, Fawer menegaskan bahwa, GMKI harus tetap menjadi ruang yang sehat untuk pembinaan kader yang tidak hanya vokal, tetapi juga bijak dan reflektif.
“GMKI bukan hanya mencetak aktivis, tetapi juga pemikir dan pelayan yang relevan bagi gereja, bangsa, dan dunia,” tutupnya.
Dengan semangat persatuan dan dinamika yang sehat, Kongres GMKI di Samarinda diharapkan melahirkan beberapa keputusan strategis, yang membawa gerakan ini lebih inklusif, responsif, dan profetik di tengah perubahan zaman.
Penulis : Andry Napitupulu
Editor. : Andi Isnar