![]()
SANGATTA, literasikaltim.com – Keterbatasan anggaran masih menjadi tantangan berat dalam upaya pemerataan akses internet di Kutai Timur, dan meski begitu, Dinas Kominfo Staper Kutim memastikan bahwa Program Merdeka Sinyal tetap berjalan dengan skala prioritas, terutama untuk wilayah yang benar-benar tidak memiliki koneksi.
Kepala Kominfo Staper, Ronny Bonar Hamonangan Siburian, menyebut bahwa pihaknya harus menyusun strategi bertahap mengingat kebutuhan infrastruktur telekomunikasi sangat besar dan biaya pembangunan jaringan di daerah dengan kondisi geografis tertentu tidak murah.
“Tidak bisa sekaligus karena anggaran memang terbatas, dan Kita bergerak bertahap, fokus pada wilayah yang harus segera mendapatkan akses, sambil berkoordinasi dengan provider untuk memaksimalkan teknologi yang ada,” ucap Ronny.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi, dan penyedia layanan telekomunikasi menjadi kunci agar percepatan konektivitas tetap berjalan.
Beberapa titik prioritas telah disasar melalui kerja sama intensif, termasuk melalui skema sharing infrastruktur.
Ronny menegaskan bahwa Pemerintah Daerah tidak tinggal diam, dan setiap rupiah anggaran yang tersedia digunakan seefisien mungkin agar capaian pemerataan bisa terus meningkat setiap tahun.
Kominfo juga memanfaatkan data peta digital, untuk menentukan titik investasi yang benar-benar membutuhkan intervensi.“Kita tidak ingin pembangunan hanya simbolis, setiap pembangunan tower, repeater, maupun akses point harus memberikan dampak maksimal bagi masyarakat,” tukasnya. (Adv-Diskominfo Kutim/AI)














