![]()
SANGATTA, literasikaltim.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik, sebagai bagian dari prioritas pembangunan sumber daya manusia.
Pada 2025, komitmen ini diwujudkan melalui penetapan anggaran Rp61 miliar untuk pembayaran insentif dan tunjangan guru di 18 kecamatan.
Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menyatakan bahwa Pemerintah Daerah menempatkan guru sebagai prioritas utama dalam pengembangan pendidikan.
Menurutnya, komitmen ini tidak sekadar ditunjukkan lewat alokasi dana, tetapi juga melalui kebijakan yang memastikan hak guru terpenuhi tanpa hambatan.
“Ini bentuk komitmen Pemerintah bahwa guru tidak boleh terbebani persoalan kesejahteraan, dan Pemerintah hadir memastikan hak itu berjalan,” ujar Mulyono.
Ia menjelaskan bahwa dalam setiap pembahasan anggaran, Pemkab selalu menempatkan belanja pendidikan sebagai salah satu sektor strategis.
Mulai dari insentif, tunjangan profesi, hingga peningkatan kualitas guru melalui beberapa program pelatihan.
Lebih jauh, Disdikbud memperkuat pengawasan internal agar penyaluran dana berjalan transparan dan tepat sasaran.
Mulyono menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin ada guru yang merasa dirugikan akibat persoalan administrasi atau data keuangan.
Selain itu, pemkab juga rutin melakukan sinkronisasi data antara sekolah, dinas, dan bagian keuangan daerah.
Upaya ini dilakukan untuk memastikan tidak ada tumpang tindih, atau kekeliruan yang dapat memengaruhi penyaluran tunjangan.
“Komitmen Kami sederhana: memastikan guru mendapatkan haknya dan merasa dihargai sebagai pilar pendidikan,” tutup Mulyono. (Adv-Diskominfo Kutim/AI)














