Komisi XII Syafruddin Tegaskan 2027 Seluruh Desa di Kaltim Teraliri Listrik.
SAMARINDA, literasikaltim.com – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalimantan Timur (Kaltim) telah menggelar acara buka puasa bersama dengan jurnalis di Sekretariat DPW PKB Kaltim, Jalan Juanda, Selasa (25/3/2025).
Acara ini menjadi kesempatan untuk mempererat silaturahmi antara pengurus partai dan media, serta untuk mendiskusikan berbagai isu penting yang tengah berkembang di Kaltim.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPW PKB Kaltim, Syafruddin, menyampaikan beberapa isu strategis yang perlu mendapat perhatian lebih, mulai dari akses listrik di desa-desa, distribusi bahan bakar minyak (BBM), harga LPG bersubsidi, hingga pengawasan sektor pertambangan.

Target 2027, Seluruh Desa di Kaltim Teraliri Listrik
Syafruddin menegaskan bahwa salah satu prioritas besar pemerintah adalah memastikan seluruh desa di Indonesia, termasuk di Kaltim, teraliri listrik pada tahun 2027.
Ia optimis dengan perencanaan yang dilakukan oleh PLN, dan menargetkan agar pada 2027 tidak ada lagi desa yang belum memiliki akses listrik.
“Alhamdulillah, tahun 2025 ini PLN sudah berencana agar pada 2027 tidak ada lagi desa yang belum dialiri listrik,” ucapnya di hadapan awak media.
“Target saya di DPR RI, tahun 2027 seluruh desa di Kalimantan Timur harus sudah teraliri listrik,” ujarnya.

Distribusi BBM dan LPG Perlu Ditingkatkan
Syafruddin juga menyoroti masalah distribusi bahan bakar minyak (BBM) di Kaltim, khususnya di Balikpapan. Menurutnya, antrean panjang yang terjadi di beberapa SPBU disebabkan oleh jumlah SPBU yang masih terbatas.
Ia berharap agar jumlah SPBU di Balikpapan segera ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Di Samarinda, kebutuhan SPBU sudah ideal, tetapi di Balikpapan masih terjadi antrean panjang,” katanya.
“Dan saat ini, hanya ada 19 SPBU di Balikpapan, sedangkan idealnya minimal 30 SPBU,” sebutnya.
“Saya akan mendorong agar jumlah SPBU, di Balikpapan segera ditingkatkan,” tegasnya.
Selain itu, Syafruddin juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait harga LPG 3 kg yang tidak sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menurutnya, meskipun HET menetapkan harga LPG 3 kg seharusnya Rp19 ribu, banyak keluhan dari masyarakat yang menyebutkan harga bisa mencapai Rp40 ribu.
Ia meminta agar hal ini diawasi, agar tidak terjadi penimbunan atau permainan harga oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Pengawasan Ketat di Sektor Pertambangan
Isu pengawasan terhadap sektor pertambangan juga menjadi perhatian serius bagi Syafruddin.
Ia meminta agar aktivitas pertambangan di Kaltim diawasi dengan ketat, terutama untuk menghindari kerusakan lingkungan dan dampak negatif bagi masyarakat.
“Saya meminta kepada teman-teman wartawan untuk ikut mengawasi aktivitas pertambangan di Kaltim, agar tidak lalai dalam aspek lingkungan,” pesannya.
“Dan faktanya, sudah ada 47 anak yang meninggal akibat kelalaian perusahaan tambang yang tidak bertanggung jawab,” ungkapnya.
Syafruddin juga menambahkan bahwa ia telah menyuarakan masalah ini di DPR RI, termasuk dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh PT Berau Coal.
Ia menegaskan bahwa pengawasan terhadap perusahaan tambang akan terus dilakukan, untuk memastikan mereka tidak merugikan masyarakat, dan menjaga kelestarian lingkungan.

Buka Puasa Bersama, Ajang Silaturahmi dan Diskusi
Acara buka puasa bersama ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antara DPW PKB Kaltim dan insan pers, tetapi juga menjadi kesempatan untuk berdiskusi tentang berbagai permasalahan yang perlu mendapat perhatian di tingkat nasional.
Dengan membahas isu-isu strategis ini, Syafruddin berharap dapat memperjuangkan solusi yang lebih baik bagi kemajuan Kaltim.
“Dan semoga kegiatan ini, dapat memberikan manfaat dan mempererat hubungan baik antara partai, pemerintah, dan media untuk bersama-sama membangun Kaltim yang lebih baik,” tutupnya.
Penulis: Andi Isnar