SANGATTA, literasikaltim.com – Upaya meningkatkan kualitas pendidikan dasar di Kutai Timur, terus dilakukan secara berkelanjutan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim.
Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar, Uud Sudiharjo, S.Sos., M.E, menegaskan bahwa pembinaan guru dan supervisi akademik menjadi salah satu prioritas utama, untuk memastikan layanan pendidikan di semua sekolah tetap berjalan optimal.
Dalam keterangannya, Uud menegaskan bahwa supervisi akademik hingga saat ini berjalan dengan baik, dipimpin langsung oleh para pengawas sekolah di masing-masing wilayah.
Supervisi ini bertujuan mengevaluasi implementasi pembelajaran di kelas, memastikan guru menerapkan metode yang tepat, serta mengidentifikasi kebutuhan peningkatan kompetensi.
“Supervisi akademik tetap dilakukan secara rutin oleh pengawas sekolah, dan pengawasan ini penting, untuk memastikan proses pembelajaran di kelas berjalan sesuai standar yang sudah ditetapkan,” ucapnya, melalui pesan WhatsApp ke media ini, Senin (24/11/2025) malam.
Menurutnya, pengawas tidak hanya berperan sebagai penilai, tetapi juga sebagai pendamping yang membantu guru menyelesaikan kendala pembelajaran, khususnya pada aspek yang berkaitan dengan Kurikulum Merdeka dan pendekatan diferensiasi.
Lebih jauh, Uud menjelaskan bahwa, guru saat ini membutuhkan penguatan pada dua kompetensi utama, yaitu kompetensi profesional dan pedagogik.
Kebutuhan ini semakin relevan dengan tuntutan pembelajaran abad 21, dan integrasi teknologi dalam sistem pendidikan.
“Kompetensi yang paling diperlukan oleh guru mencakup kompetensi profesional dan pedagogik, terutama pada pembelajaran coding, deep learning, serta pembelajaran diferensial,” terang Uud.
Kompetensi profesional berhubungan dengan kemampuan guru menguasai materi dan metodologi pembelajaran yang inovatif, sementara pedagogik meliputi kemampuan memahami karakteristik siswa, merancang pembelajaran yang adaptif, serta melakukan asesmen yang relevan dengan perkembangan peserta didik.
Peningkatan kompetensi guru juga, telah dipetakan Disdikbud Kutim melalui berbagai pelatihan dan bimbingan teknis.
Fokus utama terletak pada penguasaan pembelajaran coding, konsep deep learning, serta penerapan pembelajaran diferensial, yang kini menjadi bagian penting dari Kurikulum Merdeka.
“Peningkatan kompetensi profesional seperti coding, deep learning, dan pembelajaran diferensial terus Kami dorong, melalui berbagai program pelatihan, dan Guru harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik,” ujar Uud.
Ia menegaskan bahwa, penguatan kemampuan digital guru menjadi langkah strategis dalam mempersiapkan generasi yang mampu bersaing di era teknologi.
Selain itu, pendekatan diferensial dianggap penting untuk menghadirkan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan gaya belajar masing-masing siswa.
Uud memastikan bahwa, pembinaan guru bukanlah kegiatan sesaat, melainkan program berkelanjutan yang terus dilakukan sepanjang tahun.
Pengawas sekolah, Kepala Sekolah, dan Dinas Pendidikan disebut bekerja secara sinergis, untuk memastikan setiap guru memiliki akses yang sama terhadap pendampingan dan pelatihan kompetensi.
“Kami memastikan pembinaan guru dilakukan secara berkelanjutan. Pengawas, kepala sekolah, dan seluruh perangkat pendidikan bergerak bersama untuk meningkatkan kualitas guru dan mutu pembelajaran,” ungkapnya.
Di akhir penjelasannya, Uud menegaskan komitmen Disdikbud Kutim dalam memperkuat profesionalisme guru, demi meningkatkan kualitas pendidikan dasar.
“Kami terus berupaya menghadirkan layanan pendidikan terbaik, melalui pembinaan yang terarah dan peningkatan kompetensi guru secara menyeluruh,” pungkasnya. (Adv-Diskominfo Kutim/AI)
