Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud Dukung Pendidikan Fleksibel, Dorong Konsep Kerja Sambil Kuliah untuk Siswa SMK Kaltim.
SAMARINDA, literasikaltim.com — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya di kalangan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Melalui program pelatihan bertajuk Wira Akademika atau Wiramuda Academy, sebanyak 50 ribu siswa SMK se-Kaltim dibekali keterampilan untuk menghadapi dunia kerja dan membuka peluang berwirausaha.
Kegiatan pembukaan berlangsung di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Jalan Basuki Rahmat No. 5, Samarinda, Rabu (7/5/2025), dan dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Timur, H. Rudy Mas’ud.
Dalam sambutannya, Gubernur Rudy menegaskan bahwa pendidikan vokasi menjadi fondasi penting dalam menciptakan lulusan yang terampil dan siap kerja.
Namun, ia menekankan pentingnya kesinambungan pendidikan agar para lulusan memiliki daya saing yang lebih tinggi di tengah ketatnya persaingan kerja dan dinamika industri.
“Lulusan SMK memang disiapkan untuk langsung bekerja, tapi tidak seharusnya berhenti di situ, dan Kita ingin anak-anak Kaltim juga bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi agar manfaat kehadiran mereka bisa dirasakan lebih luas oleh masyarakat,” ujarnya.
Pemprov Kaltim, lanjut Rudy, mendukung penuh sistem kerja sambil kuliah. Ia mencontohkan Hotel sebagai salah satu fasilitas daerah yang disiapkan untuk menjadi tempat magang sekaligus praktik nyata bagi lulusan SMK jurusan perhotelan dan tata boga, yang juga bisa melanjutkan studi secara fleksibel.
“Dengan konsep ini, mereka tidak hanya bekerja, tetapi juga terus meningkatkan kapasitas akademiknya,” tambahnya.
Rudy Mas’ud juga mendorong generasi muda, untuk menetapkan arah hidup sejak dini, apakah ingin meniti karier sebagai profesional atau menjadi wirausaha.
Menurutnya, keduanya membutuhkan pendekatan berbeda, termasuk pendampingan dari mentor yang sesuai latar belakangnya.
“Pekerja harus dibimbing oleh profesional di bidangnya, sedangkan calon pengusaha harus belajar dari pelaku bisnis yang sudah terbukti sukses,” jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Disdikbud Kaltim, Rahmat Ramadhan, mengungkapkan bahwa program Wira Akademika merupakan implementasi nyata dari sejumlah kebijakan nasional, seperti Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 dan Peraturan Presiden No. 6 Tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan vokasi.
“Program ini, dirancang agar siswa siap menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan dan perubahan cepat,” imbuhnya.
“Pelatihan ini bukan hanya teknis, tetapi juga membentuk karakter dan mental siswa, da di Dunia kerja menuntut kesiapan dari berbagai sisi—mental, disiplin, dan komunikasi yang baik,” ujarnya.
Pelatihan hari pertama diikuti oleh 25 ribu siswa kelas XII, disusul oleh 25 ribu siswa kelas XI pada hari kedua.
Peserta terbagi ke dalam tiga kanal: 80 siswa mengikuti secara langsung di lokasi, 1.000 siswa melalui Zoom, dan 23.940 lainnya mengikuti lewat YouTube Disdikbud Kaltim.
Adapun materi pelatihan mencakup teknik menghadapi wawancara kerja, penyusunan curriculum vitae (CV), pengenalan budaya kerja, komunikasi efektif, hingga studi kasus yang disampaikan langsung oleh mentor dari dunia industri.
Untuk siswa kelas XI, pelatihan digital marketing turut diberikan, dengan fokus pada e-commerce, strategi optimasi media sosial, teknik live selling, pembuatan konten kreatif, serta penggunaan alat pemasaran digital.
Sebanyak 100 peserta hadir secara langsung, 1.000 melalui Zoom, dan 23.900 mengikuti secara daring.
“Tujuan utamanya bukan hanya mencetak tenaga kerja siap pakai, tetapi juga membentuk calon pengusaha muda yang mandiri, kreatif, dan tangguh,” tutur Rahmat.
Ia juga menyoroti fenomena lulusan SMK yang tidak tercatat dalam statistik ketenagakerjaan formal, meskipun telah memiliki penghasilan dari usaha sendiri, seperti di sektor perkebunan atau industri rumahan.
“Banyak yang penghasilannya bahkan puluhan juta per hari, tetapi karena tidak terikat kontrak kerja formal, mereka dianggap pengangguran, danDunia pendidikan harus menyikapi realita ini dengan lebih adaptif,” tegasnya.
Rahmat mengimbau agar para lulusan tidak berhenti belajar meski sudah bekerja. Ia menilai, mengikuti pendidikan tinggi, meski hanya kuliah satu kali seminggu, tetap akan memberikan dampak besar dalam jangka panjang.
Program ini telah melalui uji coba di beberapa kabupaten/kota seperti Balikpapan, Berau, dan Kutai Timur, serta menyasar siswa berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Saat ini, Pemprov Kaltim tengah menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat untuk memperluas cakupan program ke tingkat nasional.

Menutup sambutannya, Gubernur Rudy kembali mengingatkan pentingnya kesiapan mental dan arah hidup yang jelas bagi generasi muda.
Ia menyebut bahwa peran utama dalam menggerakkan ekonomi bukan berada di tangan pemerintah, melainkan di tangan para pekerja dan pengusaha.
“Pemerintah hanya sebagai regulator, yang menggerakkan ekonomi adalah kalian—para pekerja dan para pengusaha. Maka tentukan peranmu sejak sekarang,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa sebanyak 16 ribu siswa di Kaltim telah memanfaatkan program pendidikan gratis Gratispol yang mencakup jenjang S1 hingga S3.
Rudy mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan pelatihan ini sebaik mungkin sebagai bekal menuju masa depan yang cerah.
“Kesempatan seperti ini tidak datang dua kali. Siapkan dirimu, tempa mentalmu, dan jangan pernah takut bersaing. Dunia kerja dan usaha menantimu,” pungkasnya.
Penulis: TIM Redaksi