Nhazaruddin: Jangan Biarkan Pancasila Hanya Jadi Wacana Seremonial.
SAMARINDA, literasikaltim.com — Memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap 1 Juni, kalangan mahasiswa di Kalimantan Timur menekankan pentingnya penguatan ideologi bangsa di tengah derasnya arus globalisasi dan perubahan sosial yang dinamis.
Momen bersejarah ini, menjadi pengingat bahwa generasi muda memiliki peran sentral dalam menjaga dan mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Koordinator Lapangan Front Aksi Mahasiswa, Nhazaruddin, menyampaikan bahwa Hari Lahir Pancasila bukan sekadar peringatan seremonial, melainkan panggilan untuk merefleksikan kembali arah moral dan ideologis bangsa.
Menurutnya, mahasiswa sebagai kelompok terdidik memiliki tanggung jawab moral untuk menerjemahkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata yang membangun.
“Pancasila harus hadir dalam sikap, bukan hanya dalam wacana. Generasi muda, terutama mahasiswa, harus menjadi contoh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan persatuan,” ujar Nhazaruddin dalam keterangannya, Minggu (1/6/2025).
Ia menambahkan bahwa nilai-nilai luhur Pancasila seperti gotong royong, toleransi, dan keadilan sosial harus menjadi napas dalam kehidupan generasi muda, terutama di tengah kondisi sosial yang kerap dirundung polarisasi dan perpecahan.
Lebih lanjut, Nhazaruddin menilai bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila merupakan momentum strategis, untuk membangun kembali kesadaran kolektif mahasiswa akan pentingnya ideologi bangsa sebagai panduan dalam berpikir dan bertindak.
“Mahasiswa adalah ujung tombak perubahan, namun perubahan itu harus berakar pada nilai-nilai kebangsaan, dan jangan sampai Kita kehilangan jati diri karena terbawa arus pragmatisme dan apatisme,” ujarnya.
Dalam dunia pendidikan, menurut Nhazaruddin, perlu menanamkan Pancasila sejak dini, bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian.
“Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter, dan kuat dalam integritas moral,” katanya.
Ia juga mendorong agar institusi pendidikan tinggi lebih aktif dalam membina karakter mahasiswa yang berlandaskan Pancasila, tidak hanya melalui kurikulum formal, tetapi juga lewat ruang dialog dan praktik kehidupan kampus yang mencerminkan nilai-nilai luhur tersebut.
Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini mengusung tema “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya”, yang menggarisbawahi pentingnya memperkuat pondasi ideologis sebagai jalan menuju cita-cita besar bangsa.
Semangat ini, diharapkan mampu membangkitkan kembali kesadaran mahasiswa akan peran vital mereka sebagai penjaga dan penggerak nilai-nilai Pancasila di era modern.
Penulis: Andi Isnar