SAMARINDA, literasikaltim.com – Kepala Kantor KSOP Kelas I Samarinda, Mursidi, memberikan penjelasan terkait rencana aksi demonstrasi yang akan digelar oleh Barisan Oposisi Rakyat Nasional Elaborasi Organisasi (BORNEO) Kaltim di kantor KSOP Samarinda pada hari Rabu, 12 Maret 2025 besok.
Saat di wawancarai media ini, Mursidi menyatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan langkah-langkah pengamanan, untuk memastikan kelancaran kegiatan lalu lintas kapal, di bawah jembatan yang menjadi fokus perhatian dalam aksi tersebut.
Mursidi menegaskan, terkait dengan pengelolaan tanggung jawab kapal, pihak KSOP telah memastikan bahwa semua pemilik kapal telah membuat pernyataan di hadapan notaris sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Meskipun demikian, ia juga mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan kajian teknis terkait pembangunan fender baru di lokasi yang dimaksud.
Pembangunan ini, menurut Mursidi, membutuhkan kajian mendalam serta pembuatan Detail Engineering Design (DED) yang melibatkan sejumlah tim teknis dan pihak terkait.
“Kami selalu berusaha untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab Kami sebaik mungkin, baik dalam hal pengawasan lalu lintas kapal maupun penanganan masalah teknis seperti pembangunan fender baru,” ucapnya, ke media melalui pesan WhatsApp, Selasa (11/3/2025).
“Langkah-langkah yang Kami ambil sudah sesuai dengan prosedur dan rekomendasi yang diberikan oleh tim investigasi pada 3 Maret 2025,” ujar Mursidi.
Ia juga menjelaskan bahwa KSOP adalah instansi vertikal yang berada di bawah Kementerian Perhubungan.
Oleh karena itu, penempatan, mutasi, atau pencopotan pejabat di lingkungan KSOP sepenuhnya merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan, yang dapat dilakukan setelah adanya proses penyelidikan terhadap tindakan yang dianggap melanggar aturan.
“Selama ini Kami tidak diam, dan semua langkah yang Kami ambil sudah sejalan dengan aturan dan kebijakan yang berlaku,” tegasnya.
“Selain itu juga, Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kelancaran dan keselamatan lalu lintas kapal di wilayah Kami,” lanjutnya.
Mursidi juga menjelaskan bahwa pembangunan fender baru di lokasi yang sempat roboh memerlukan waktu yang tidak singkat.
Selain pembuatan DED, proses ini juga melibatkan pembersihan fender lama yang rusak, serta pemilihan vendor yang dapat melaksanakan pembangunan dengan kualitas yang sesuai standar.
Ia menekankan bahwa pihaknya tidak hanya berfokus pada kecepatan, tetapi juga pada kualitas dan keamanan dalam setiap tahapan pembangunan.
“Pembangunan fender baru membutuhkan tim teknis yang kompeten untuk merancang dan mengawasi setiap tahapannya,” kata Mursidi.
“Hal ini tidak bisa diselesaikan dengan tergesa-gesa, karena Kami harus memastikan bahwa semua aspek, mulai dari desain hingga pelaksanaan, dapat berjalan dengan baik dan aman,” tambahnya.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pihak KSOP tetap berkomitmen untuk melaksanakan rekomendasi yang diberikan oleh tim investigasi pada bulan Maret lalu, dan semua tindakan yang diambil sudah disesuaikan dengan catatan yang telah disampaikan sebelumnya.
Dengan adanya langkah-langkah ini, KSOP Samarinda berharap dapat menjaga kelancaran operasional lalu lintas kapal, serta meningkatkan sistem pengawasan dan pengelolaan yang lebih baik di masa depan.
Penulis: Andi Isnar