![]()
SANGATTA, literasikaltim.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), mengusulkan 32 paket proyek pembangunan, dalam skema Multiyears Contract (MYC) untuk periode 2026 hingga 2028.
Usulan ini, dipresentasikan dalam forum bersama DPRD Kutim sebagai bagian dari perencanaan jangka menengah pemerintah daerah.
Kepala Bappeda Kutim, Noviari Noor, menyampaikan bahwa 32 paket tersebut merupakan hasil pemetaan kebutuhan prioritas lintas Kecamatan, dan proyek-proyek ini mencakup sektor jalan, pelabuhan, fasilitas umum, hingga pengembangan wilayah strategis yang selama ini menjadi fokus perhatian masyarakat maupun Pemerintah Daerah.
Menurut Noviari, jumlah paket yang mencapai puluhan itu merupakan bentuk keberlanjutan dari program pembangunan yang belum sepenuhnya terpenuhi pada periode sebelumnya.
Ia menegaskan bahwa, pemetaan yang dilakukan Bappeda melibatkan analisis kebutuhan riil di lapangan serta rekomendasi yang disampaikan perangkat daerah teknis.
“Totalnya ada 32 paket yang Kita ajukan, dan semuanya merupakan proyek prioritas hasil evaluasi kebutuhan. Paket ini diarahkan untuk memperkuat konektivitas, meningkatkan pelayanan publik, dan menumbuhkan pusat pertumbuhan ekonomi baru,” jelasnya, saat di wawancarai media ini, Kamis (13/11/2025).
Lebih dari separuh paket tersebut berhubungan langsung dengan infrastruktur jalan, termasuk beberapa ruas penghubung kecamatan yang dinilai vital bagi mobilitas masyarakat maupun distribusi barang.
Selain itu, sejumlah proyek diarahkan untuk kawasan pelabuhan dan pengembangan fasilitas penunjang yang bernilai strategis bagi aktivitas ekonomi daerah.
Noviari menjelaskan bahwa seluruh paket pembangunan tersebut masih bersifat usulan dan harus melalui pembahasan rinci bersama DPRD, termasuk analisis kemampuan fiskal daerah.
“Pemerintah berharap bahwa 32 proyek ini, dapat menjadi fondasi pembangunan Kutai Timur dalam tiga tahun ke depan,” katanya.
“Dengan jumlah paket sebanyak itu, pemerintah menilai bahwa Kutai Timur berada pada momentum penting untuk mendorong akselerasi pembangunan secara lebih merata, dan terkait dengan keputusan final mengenai paket MYC, akan ditetapkan setelah pembahasan resmi bersama DPRD,” tutupnya. (Adv-Diskominfo Kutim/AI)














