Atap Bocor Parah, SDN 020 Samarinda Utara Tergenang Air Saat Hujan Deras.

DISCLAIMER: Penayangan ulang sebagian atau keseluruhan berita untuk konten akun media sosial komersil harus seizin Redaksi

Anak-anak Selamatkan Buku Saat Kelas Tergenang, Sekolah Bocor Tak Kunjung Diperbaiki.

SAMARINDA, literasikaltim.com — Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda pada Sabtu (2/8/2025) kembali memunculkan potret buram dunia pendidikan.

Sebuah video berdurasi sekitar satu menit yang viral di media sosial memperlihatkan kondisi memprihatinkan di SDN 020 Samarinda Utara, di mana air hujan merembes deras ke dalam ruang kelas akibat kebocoran atap yang parah.

Dalam video yang diunggah akun Facebook bernama La Ate, terlihat sejumlah siswa tergopoh-gopoh menyelamatkan buku, tas, dan perlengkapan sekolah dari genangan air yang memenuhi lantai ruang kelas.

Beberapa anak tampak panik, bahkan ada yang berdiri di atas bangku untuk menghindari air yang terus masuk.

“Ini bocornya sudah parah, tolong pemerintah setempat,” terdengar suara seorang wanita dalam video tersebut, yang diduga adalah warga atau guru yang merekam kejadian.

Dari dokumentasi visual itu juga terlihat kondisi plafon sekolah yang lapuk, genangan air yang terus meluas, dan tidak adanya tindakan cepat dari pihak terkait saat peristiwa itu terjadi.

Kondisi ini tidak hanya mengganggu proses belajar-mengajar, tapi juga membahayakan keselamatan siswa dan guru.

Yang lebih miris, menurut pengakuan dalam video, kerusakan ini sudah terjadi lebih dari satu tahun namun belum mendapat penanganan serius.

“Katanya mau dibaikin, sudah setahun lebih ditunggu gak dibaikin,” lanjut suara dalam video dengan nada kecewa.

Video ini langsung memicu reaksi warganet, dan banyak yang mengecam lambannya Pemerintah dalam menangani fasilitas pendidikan dasar, khususnya di wilayah pinggiran Kota seperti Samarinda Utara.

Beberapa komentar bahkan menyebut bahwa pendidikan tidak hanya soal kurikulum dan nilai, tapi juga tentang lingkungan belajar yang aman dan layak.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Dinas Pendidikan Kota Samarinda terkait kondisi SDN 020 tersebut.

Kondisi Sekolah Negeri Terabaikan.

Kasus kebocoran parah di SDN 020 ini, menambah deretan keluhan masyarakat tentang minimnya perhatian terhadap infrastruktur Sekolah Negeri.

Di berbagai daerah, keluhan serupa kerap muncul, terutama di musim hujan, di mana atap bocor, lantai licin, hingga peralatan rusak menjadi kendala nyata dalam kegiatan belajar.

Pemerhati pendidikan lokal, yang enggan disebut namanya, mengatakan bahwa insiden semacam ini menunjukkan lemahnya sistem pengawasan dan prioritas anggaran daerah.

“Kalau sampai viral dulu baru bertindak, ini menunjukkan bahwa pengelolaan aset pendidikan masih bersifat reaktif, bukan preventif,” tegasnya.

Masyarakat berharap Pemerintah Kota dan Dinas Pendidikan segera merespons kejadian ini dengan turun langsung ke lapangan, melakukan verifikasi kondisi bangunan, serta segera merealisasikan perbaikan yang sudah lama dijanjikan.

REDAKSI

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0878-8345-4028

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *