Andi Muhammad Akmal Terpilih sebagai Koordinator Pusat BEM SEKA di Tengah Dinamika Kongres Kalimantan.

DISCLAIMER: Penayangan ulang sebagian atau keseluruhan berita untuk konten akun media sosial komersil harus seizin Redaksi

BALIKPAPAN, literasikaltim.com — Kongres Forum Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kalimantan (BEM SEKA) kembali digelar, kali ini mengambil tempat di Universitas Mulia, Balikpapan.

Agenda tahunan yang mempertemukan representasi mahasiswa dari seluruh penjuru Pulau Kalimantan ini berlangsung selama lima hari penuh, dihiasi diskusi mendalam, dinamika forum, serta pertarungan gagasan dari 25 perguruan tinggi yang hadir, mencakup wilayah Kalimantan Timur, Selatan, Tengah, Barat, dan Utara.

Kongres ke-XII BEM SEKA menghasilkan sejumlah keputusan strategis yang mencerminkan kepedulian mahasiswa terhadap isu-isu krusial di Kalimantan.

Dalam sidang pleno, para delegasi sepakat untuk mengangkat sejumlah permasalahan daerah ke level nasional.

Di antara isu utama yang diangkat adalah akses dan mutu pendidikan di daerah tertinggal, ketimpangan layanan kesehatan, tantangan sosial yang dihadapi generasi muda, serta ketimpangan ekonomi di wilayah perbatasan dan pedalaman Kalimantan.

Foto: Para peserta Kongres di Balikpapan.

Dalam kongres ini, Andi Muhammad Akmal dari Politeknik Pertanian Negeri Samarinda resmi terpilih sebagai Koordinator Pusat BEM SEKA untuk periode mendatang.

Ia mendapatkan dukungan suara terbanyak dari mayoritas peserta kongres yang hadir, menandai legitimasi kepemimpinannya di tengah forum yang dinamis.

“Terpilihnya Saya sebagai Koordinator Pusat merupakan amanah besar yang tidak ringan, dan ini adalah hasil konsensus bersama dari forum sah BEM SEKA,” ucapnya melalui keterangan tertulis ke media ini, Selasa (24/6/2025).

“Tanggung jawab utama Kami ke depan, adalah membawa suara mahasiswa Kalimantan ke level Nasional, mengawal isu-isu strategis Daerah agar tak terpinggirkan dalam kebijakan Pusat,” ujar Andi Muhammad Akmal.

Kongres kali ini juga memutuskan bahwa tuan rumah Kongres BEM SEKA ke-XIII tahun depan, akan dipercayakan kepada Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Tampung Penyang Palangka Raya.

Namun demikian, proses pemilihan tidak sepenuhnya berjalan tanpa hambatan.

Di tengah berlangsungnya kongres resmi, muncul klaim sepihak dari salah satu peserta, Danil Huda dari Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat, yang menyatakan dirinya sebagai Koordinator Pusat melalui forum tandingan yang tidak diakui oleh mayoritas peserta kongres.

Tindakan tersebut, dinilai mencederai semangat demokrasi dan merusak integritas forum yang telah berlangsung secara sah dan terbuka.

“Kami sangat menyayangkan adanya klaim ilegal tersebut, dan Forum sudah menetapkan hasil secara demokratis dan transparan,” katanya.

“Dan, tidak ada ruang bagi tindakan sepihak yang justru merusak legitimasi forum BEM SEKA,” tegas Akmal.

Meskipun dihiasi dinamika internal, Kongres BEM SEKA tahun ini, tetap berhasil menyusun arah gerak kolektif mahasiswa Kalimantan, dalam menyikapi berbagai persoalan yang menyentuh masyarakat.

Seluruh keputusan forum diharapkan menjadi fondasi pergerakan mahasiswa yang lebih terorganisir, solid, dan berdampak.

REDAKSI.

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0878-8345-4028

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *