DISCLAIMER: Penayangan ulang sebagian atau keseluruhan berita untuk konten akun media sosial komersil harus seizin Redaksi
Sekretaris DPD KKSS Kota: Siap 50 Orang Pakaian Adat Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar, Guna Meriahkan Pawai Jalan Kaki.
SAMARINDA, literasikaltim.com — Badan Pimpinan Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KKSS Kota Samarinda telah menggelar rapat panitia, untuk mematangkan persiapan partisipasi mereka dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Rapat yang berlangsung pada Minggu malam (10/8/2025) selepas salat Isya, bertempat di Cafe Zorro samping Gedung Anggar Kompleks Polder Air Hitam, Jalan AW Syahranie, Samarinda.
Kegiatan dipimpin oleh Ketua DPD KKSS Samarinda, H. Muslimin, bersama Sekretaris DPD KKSS Kota Samarinda Sabir Ibrahim dan dihadiri jajaran pengurus serta tokoh KKSS di Tingkat Kota maupun Provinsi.
Hadir di antaranya Ketua DPW KKSS Kaltim H. Alimuddin, Sekretaris DPW KKSS Kaltim H. Samsudin Patiroy, serta tokoh dan panitia seperti Musmuliadi dan Arafat Zulkarnaen.
Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) Kaltim dan IWSS Samarinda juga turut mengambil bagian dalam rapat tersebut.
Dalam pembahasan, panitia menyoroti detail persiapan atribut yang akan digunakan pada pawai Agustusan, mulai dari pemilihan pakaian, penyiapan bendera, hingga desain kendaraan hias.
Salah satu konsep utama yang menjadi sorotan adalah penggunaan mobil hias berbentuk kapal pinisi yang dipadukan dengan miniatur rumah adat Sulawesi Selatan.
Ketua DPD KKSS Samarinda, H. Muslimin, mengatakan konsep tersebut tidak hanya mempercantik penampilan peserta pawai, tetapi juga menjadi simbol kekayaan budaya yang dimiliki masyarakat Sulawesi Selatan.
“Kapal pinisi adalah warisan dunia dari Sulawesi Selatan yang melambangkan keberanian, daya juang, dan semangat merantau,” ucapnya saat diwawancarai media ini.
Sekretaris DPD KKSS Kota Samarinda Sabir Ibrahim menambahkan bahwa selain Pawai Kendaraan Hias yg didekorasi menyerupai kapal pinisi, KKSS juga akan mengikuti Pawai Jalan Kaki dengan jumlah personel sekitar 50 orang, dengan pakaian adat empat etnis, yaitu Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar.
“Kami ingin keduanya tampil di pawai, untuk menyampaikan pesan bahwa budaya dan semangat kebangsaan dapat berjalan beriringan,” urai Sabir Ibrahim.
H. Muslimin menjelaskan kembali bahwa, partisipasi KKSS dan IWSS dalam pawai HUT RI tahun ini, diharapkan dapat memberikan warna tersendiri bagi kemeriahan peringatan kemerdekaan di Samarinda.
“Kami ingin menunjukkan bahwa KKSS hadir bukan hanya sebagai paguyuban, tetapi juga bagian dari masyarakat Indonesia yang siap menjaga persatuan dan memelihara nilai-nilai luhur bangsa,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua DPW KKSS Kaltim, H. Alimuddin, yang turut hadir, menyampaikan apresiasinya terhadap kekompakan pengurus dan anggota di Samarinda.
Menurutnya, kolaborasi antargenerasi dalam mempersiapkan pawai menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan masih terjaga kuat.
“Saya bangga melihat antusiasme seluruh panitia, dan semoga ini menjadi ajang mempererat silaturahmi sekaligus memperkenalkan budaya Sulawesi Selatan kepada masyarakat luas,” ucapnya.
Rapat malam itu berlangsung penuh semangat, dengan berbagai masukan dari peserta demi memastikan seluruh detail persiapan dapat rampung sebelum hari pelaksanaan.
Panitia menargetkan kendaraan hias, atribut, dan kostum akan selesai maksimal beberapa hari sebelum pawai dimulai.
Dengan konsep kapal pinisi yang ikonik dipadu empat etnis, KKSS dan IWSS Samarinda optimistis dapat tampil memukau, sekaligus menebar semangat persatuan di tengah keberagaman masyarakat Samarinda, pada perayaan HUT ke-80 RI tahun ini.