BWS Kalimantan IV: Warga Diminta Waspada, Bendungan Lempake Samarinda Dalam Keadaan Darurat.

DISCLAIMER: Penayangan ulang sebagian atau keseluruhan berita untuk konten akun media sosial komersil harus seizin Redaksi

SAMARINDA, literasikaltim.com – Bendungan Lempake di Kota Samarinda telah memasuki status keadaan darurat setelah ketinggian muka air waduk mengalami peningkatan signifikan.

Menurut Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, Yosiandi Rap Wicaksono, elevasi muka air waduk tercatat pada angka +8,10 meter, melebihi batas normal yang seharusnya berada di +7,20 meter. Puncak bendungan bahkan tercatat mencapai +9,50 meter.

Yosiandi menjelaskan pula bahwa, kenaikan ini terjadi akibat curah hujan yang tinggi di kawasan hulu waduk, yang menyebabkan volume air yang mengalir ke bendungan meningkat pesat.

“Sebagai langkah mitigasi, pihak BWS Kalimantan IV telah membuka pintu air untuk melepaskan sebagian air ke hilir,” ucapnya dalam keterangan tertulisnya ke media ini, Selasa (28/1/2025)..

“Kami sudah melakukan langkah mitigasi sejak pagi hari, dengan membuka pintu air untuk mengurangi volume air yang ada. Pemantauan terhadap ketinggian air juga terus dilakukan secara intensif,” ujar Yosiandi.

Selain itu, Yosiandi mengimbau masyarakat yang tinggal di hilir Bendungan Lempake untuk tetap waspada terhadap potensi genangan yang bisa terjadi.

Beberapa kawasan yang diperkirakan akan terdampak antara lain Perumahan Bengkuring, Betapus, Jalan Pemuda, Jalan Dr. Soetomo, Jalan S. Parman, Jalan Cendrawasih, Jalan Gelatik, serta Kampus Universitas Mulawarman (UNMUL).

“Dengan adanya potensi genangan, Kami meminta warga yang tinggal di sekitar kawasan tersebut untuk segera mengambil langkah-langkah antisipasi,” lanjut Yosiandi.

Pihak BWS Kalimantan IV juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti BPBD Kota Samarinda, Polresta Samarinda, dan Kodim 0901 Samarinda, untuk memastikan kesiapsiagaan di lapangan.

“Kami akan terus memantau perkembangan situasi dan akan mengambil tindakan lebih lanjut jika diperlukan,” kata Yosiandi.

“Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama, dan kami terus berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan langkah yang tepat,” tambahnya.

Yosiandi menegaskan pentingnya masyarakat untuk mengikuti arahan dari pemerintah setempat guna meminimalkan dampak yang dapat timbul akibat kondisi ini.

“Kami mengimbau, agar masyarakat tetap tenang, namun waspada dalam menghadapi situasi yang berkembang,” tutupnya.

Penulis: Andi Isnar

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0878-8345-4028

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *