BRGM Kaltim Gelar Rakor dan M4CR untuk Percepatan Rehabilitasi Mangrove.

DISCLAIMER: Penayangan ulang sebagian atau keseluruhan berita untuk konten akun media sosial komersil harus seizin Redaksi

Asman Azis : Percepatan Rehabilitasi Mangrove Kaltim, Sinergi Program M4CR dalam Meningkatkan Ketahanan Pesisir.

SAMARINDA, literasikaltim.com – Dalam upaya mendukung percepatan rehabilitasi mangrove di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Team Building Program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) di Ballroom Hotel Fugo Samarinda, Senin (23/12/2024).

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari berbagai pihak terkait, termasuk seluruh personel PPIU M4CR Kaltim, Kementerian/Lembaga terkait, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian, Dinas terkait di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota, aparat penegak hukum, universitas, LSM, serta media.

Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Manager BRGM Kaltim, Asman Azis, dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya koordinasi antar pihak terkait untuk mencapai target rehabilitasi mangrove yang telah ditetapkan.

“Rakor ini merupakan momen penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan semua stakeholder lainnya, ” ucapnya saat di temui awak media di sela kegiatan tersebut.

“Kami berharap, melalui kegiatan ini, kita bisa menemukan solusi atas tantangan yang dihadapi serta memastikan program ini berjalan sesuai target,” ujar Asman.

Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, dengan agenda yang dirancang untuk membahas perkembangan pelaksanaan rehabilitasi mangrove serta tantangan yang dihadapi di lapangan.

Pada hari pertama, sejumlah narasumber, di antaranya Ketua Kelompok Kerja Mangrove Daerah Kaltim, Agus Setiawan, dan Iptda Danang Wahyu dari Polresta Bontang, menyampaikan paparan terkait progres pelaksanaan rehabilitasi mangrove melalui program M4CR.

Mereka juga membahas peluang dan tantangan yang dihadapi dalam upaya percepatan rehabilitasi mangrove di Kaltim.

Sementara itu, pada hari kedua, akan dibahas mengenai kondisi eksisting dan tata kelola sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam pelaksanaan program M4CR, serta peran serta masyarakat sipil organisasi (CSO), LSM, dan media dalam mendukung keberhasilan program ini.

Salah satu topik yang juga mendapat perhatian adalah integrasi pendidikan lingkungan mangrove dalam Kurikulum Merdeka di Provinsi Kaltim.

Tidak ketinggalan, sesi team building yang diadakan di akhir kegiatan bertujuan untuk memperkuat hubungan kerja antar tim pelaksana dan stakeholder terkait.

Foto: Para peserta Rakor dan M4CR yang di gelar BRGM Kaltim, di Ballroom Hotel Fugo Samarinda, Senin (23/12/2024).

Target Rehabilitasi Mangrove.

Program M4CR merupakan bagian dari upaya besar pemerintah Indonesia yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 120 Tahun 2020 tentang Badan Restorasi Gambut dan Mangrove.

Program ini, menargetkan rehabilitasi mangrove seluas 600.000 hektar di sembilan provinsi prioritas antara tahun 2021 hingga 2024.

Kaltim menjadi salah satu provinsi yang menjadi fokus utama, dengan target rehabilitasi mencapai 30.046 hektar hingga tahun 2027.

Asman Azis menjelaskan bahwa pada tahun 2024, BRGM telah memulai rehabilitasi mangrove seluas 4.445 hektar di tiga kecamatan di Kutai Kartanegara, yaitu Muara Badak, Anggana, dan Muara Jawa.

“Program ini, melibatkan 34 kelompok masyarakat yang terdiri dari Kelompok Tani Hutan (KTH) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), ” jelasnya.

“Dengan pendekatan berbasis padat karya, masyarakat terlibat langsung dalam penanaman bibit mangrove, pembersihan lahan, hingga perawatan tanaman, ” katanya.

“Dalam pelaksanaannya, Kami memastikan masyarakat dilibatkan langsung dalam setiap tahap kegiatan, ” ujarnya.

“Anggaran untuk program ini, disalurkan langsung ke kelompok atau individu melalui rekening yang sudah terdaftar,” jelas Asman.

Pendekatan Silvofishery untuk Keberlanjutan Ekonomi.

Salah satu pendekatan yang diterapkan dalam program M4CR adalah prinsip silvofishery, yang menggabungkan rehabilitasi mangrove dengan aktivitas ekonomi tambak.

Menurut Asman, ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara kelestarian lingkungan dan produktivitas ekonomi masyarakat pesisir.

“Melalui silvofishery, mangrove yang ditanam berfungsi sebagai habitat alami bagi udang, kepiting, dan ikan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil tangkapan tambak dan mendukung kesejahteraan masyarakat, ” paparnya.

“Dengan pendekatan silvofishery, Kami ingin memastikan bahwa kegiatan rehabilitasi mangrove tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.

Partisipasi Beragam Pihak.

BRGM juga melibatkan berbagai pihak untuk mendukung keberhasilan program ini, termasuk akademisi, LSM, aparat penegak hukum, dan media.

Partisipasi berbagai pihak ini, sangat penting untuk memastikan bahwa anggaran yang digunakan tepat sasaran, serta pelaksanaan program berjalan transparan dan akuntabel.

“Keterlibatan berbagai pihak ini juga, bertujuan untuk memperkuat pengawasan dan memberikan masukan yang konstruktif terhadap pelaksanaan program,” kata Asman.

BRGM berharap, melalui program M4CR, ekosistem mangrove yang ada di Kaltim dapat pulih, serta masyarakat pesisir mendapatkan manfaat ekonomi yang berkelanjutan.

Program ini juga, diharapkan dapat memperkuat ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim dengan meningkatkan kemampuan adaptasi mereka terhadap bencana alam.

“Kami berharap program ini, dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat yang signifikan, baik untuk ekosistem mangrove maupun bagi masyarakat pesisir yang bergantung pada sumber daya alam tersebut,” tutup Asman.

Dengan adanya koordinasi yang baik antar stakeholder dan partisipasi aktif masyarakat, program rehabilitasi mangrove di Kaltim diharapkan dapat menjadi model yang sukses untuk pelaksanaan program serupa di daerah lainnya.

Penulis: Andi Isnar

Permintaan ralat, koreksi, revisi maupun hak jawab, silakan WA 0878-8345-4028

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *